Senin, 20 Mei 2013

Dalil tentang tahlilan maulidan yasinan 7 bulanan dan selamatan


Dalil tentang tahlilan maulidan yasinan 7 bulanan dan selamatan


Sedikit-sedikit minta dali, sedikit-sedikit minta dalil !!!!!!
Ini dalil tahlilan/maulidan/yasinan/7 bulanan/selamatan !!!!
1.Dalil pengkhususan waktu selamatan kematian (1 hari,3 hari,40 hari dstrsnya).
“Termashurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu"
(Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti hal. 99, 192, 193).
Perintah penyembelihan hewan pada hari tersebut:
“Tuhan telah menciptakan hewan untuk upacara korban, upacara kurban telah diatur sedemikian rupa untuk kebaikan dunia.”
(kitab Panca Yadnya hal. 26, Bagawatgita hal. 5 no. 39).
Perkataan ulama':
“Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu”
(Ida Bedande Adi Suripto laknatullah 'alaihi,lihat kitab “Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa).
2.Dalil selamatan (kenduri/kenduren):
Sloka prastias mai pipisatewikwani widuse bahra aranggaymaya jekmayipatsiyad aduweni narah”. “Antarkanlah sesembahan itu pada Tuhanmu Yang Maha Mengetahui”. Yang gunanya untuk menjauhkan kesialan"
(kitab sama weda hal. 373 no.10).
a. Dewa Yatnya (selamatan) Yaitu korban suci yang secara tulus ikhlas ditujukan kepada Sang Hyang Widhi dengan jalan bakti sujud memuji, serta menurut apa yang diperintahkan-Nya (tirta yatra) metri bopo pertiwi.
b. Pitra Yatnya Yaitu korban suci kepada leluhur (pengeling- eling) dengan memuji yang ada di akhirat supaya memberi pertolongan kepada yang masih hidup.
c. Manusia Yatnya Yaitu korban yang diperuntukan kepada keturunan atau sesama supaya hidup damai dan tentram.
d. Resi Yatnya Yaitu korban suci yang diperuntukan kepada guru atas jasa ilmu yang diberikan (danyangan).
e. Buta Yatnya Yaitu korban suci yang diperuntukan kepada semua makhluk yang kelihatan maupun tidak, untuk kemulyaan dunia ini.
(kitab Siwa Sasana hal. 46 bab ‘Panca maha yatnya’ dan pada Upadesa hal. 34).

APA DASAR YANG LAIN DIDALAM HINDU ??? :
# RUKUN IMAN HINDU (PANCA SRADA) yang harus diyakini umat hindu
1. Percaya adanya sang hyang widhi.
2. Percaya adanya roh leluhur.
3. Percaya adanya karmapala.
4. Percaya adanya smskra manitis.
5. Percaya adanya moksa.

# PANCA SRADA punya rukun, yaitu:
• PANCA YAJNA (artinya 5 macam selamatan).
1. Selamatan DEWA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau biasa dikenal orang dalam istilah dengan,” memetri bapa kuasa ibu pertiwi “).
2. Selamatan PRITRA YAJNA (selamatan yang DI TUJUKAN PADA LELUHUR).
3. Selamatan RSI YAJNA (selamatan yang ditujukan pada guru atau kirim do’a yang ditujukan pada Guru, biasanya di punden/ndanyangan ). Kalau di kota di namakan dengan nama lain yaitu “SELAMATAN KHAUL” memperingati kiyainya/gurunya &semisalnya , yang meninggal dunia.
4. Selamatan MANUSIA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada hari kelahiran atau dikota disebut “ULANG TAHUN” ).
5. Selamatan BUTA YAJNA (selamatan yang ditujukan pada hari kebaikan ), misalnya kita ambil contoh biasanya pada beberapa masyarakat islam (jawa) melakukan selamatan hari kebaikan pada awal bulan ramadhan yang disebut “selamatan MEGENGAN”.

AKIBAT YANG TIDAK DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:
Pertanyaan ?
orang tua kalau tidak diselamati apa rohnya gentayangan?
Buka dalilnya DIKITAB SUCI UMAT HINDU dikitab SIWASASANA HALAMAN 46-47 CETAKAN TAHUN 1979. Bagi yang tidak mau selamatan mereka di peralina hidup kembali dalam dunia bisa berwujud menjadi hewan atau bersemayam di dalam pohon, makanya kalau anda ke Bali banyak pohon yang dikasih kain-kain dan sajen-sajen itu, karena mereka meyakini roh nya ada dalam pohon itu, dan bersemayam dalam benda-benda bertuah misal keris dan jimat, di hari sukra umanis (jum’at legi) keris atau jimat di beri bunga&sajen-sajen.
DEWA ASURA akan marah besar jika orang tidak mau melakukan selamatan maka dewa asura akan mendatangkan bala/bencana & membunuh manusia yang ada di dunia.
DEWA ASURA atau dikenal dalam masyarakat dengan nama BETHARAKALA , anak ontang anting harus diruwat(ritual dengan selamatan&sajen) karena takut betharakala , sendhang kapit pancuran(anak wanita diantara kedua saudara kandung anak laki-laki) diruwat karena takut betharakala, rabi ngalor ngulon merga rawani karo betharakala (nikah tidak boleh karena rumahnya menghadap utara&barat, karena takut celaka ).

# AKIBAT YANG DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:
Dalam keyakinan hindu bagi yang mau selamatan maka mereka langsung punya tiket ke surga.

2. NASI TUMPENG
Konsep dalam agama hindu : dalam kitab MANAWA DHARMA SASTRA WEDHA SMRTI ,BAGI ORANG YANG BERKASTA SUDRA(KASTA YANG RENDAH) YANG TIDAK BISA MEMBACA KALIMAT PERSAKSIAN :
HOM SUWASTIASU HOM AWI KNAMASTU EKAM EVA ADITYAM BRAHMAN ,BAGI YANG TIDAK BISA MENGUCAPKAN KALIMAT DALAM BAHASA SANSEKERTA DIATAS SEBAGAI PENGGANTINYA MAKA MEREKA CUKUP MEMBIKIN TUMPENG, BENTUKNYA ADALAH SEGITIGA, SEGITIGA YANG DIMAKSUT ADALAH TRIMURTI (SHIVA, VISHNU, BRAHMA=>BRAHMAN) ARTINYA TIGA MANIFESTASI IDA SANG HYANG WIDHI WASA , UMAT HINDU MENGATAKAN BARANGSIAPA YANG MEMBIKIN TUMPENG MAKA DIA SUDAH BERAGAMA HINDU.
Dikitab BAGHAWAGHITA di jelaskan TUHAN nya orang hindu lagi minum dan ditengahnya ada tumpeng, dan di depan dewa brahma ada sajen-sajen

3. Pemberangkatan mayat diwajibkan dipamitkan di depan rumah lalu beberapa sanak keluarga akan lewat di bawah tandu mayat (tradisi brobosan), karena umat hindu meyakini brobosan sebagai wujud bakti pada orang tua dan salam pada dewa, dalam hindu mayat di tandu lalu diatasnya diberi payung, pemberangkatan mayat menggunakan sebar/sawur bunga, uanglogam, beraskuning,dll, lalu bunga di ronce(dirangkai dengan benang )lalu di taruh/dikalungkan di atas beranda mayat. Hindu meyakini :
a. Bunga warna putih mempunyai kekuatan dewa brahma.
b. Bunga warna merah mempunyai kekuatan dewa wisnu.
c. Bunga warna kuning mempunyai kekuatan dewa siwa.
Umat hindu berkeyakinan bunga itu berfungsi sebagai pendorong do’a (muspha/trisandya)&pewangi.

4. KETUPAT
Didalam hindu roh anak menjelang hari raya pulang kerumah, sebagai penghormatan orang tua kepada anak, maka biasanya hindu setelah hari raya di pasang kupat diatas pintu dan di bagi-bagikan tetangga.

Rangkuman
Dengan penjelasan diatas maka teranglah bahwa ritual-ritual itu bukanlah sesuatu yang baru (bid'ah) dalam agama hindu, dikatakan bid'ah apabila itu dikerjakan oleh umat islam dan dianggap bagian dari ajaran islam. Seperti yang kita ketahui agama islam lahir ribuan tahun setelah adanya agama hindu tersebut. Hanya saja beberapa "orang hindu" itu menggunakan kalimat TAHLIL (Laa ilaha illallah) atau membaca surat YASIN pada ritual-ritual tersebut. Jadilah serupa tapi tak sama dengan ajaran islam. Islam tidaklah mengenal ritual-ritual tersebut, tidak ditemukan dalilnya baik didalam Alqur'an Al hadits maupun ijma' para sahabat. meminjam istilah fiqih "laukana khairan Lasabaquunaa ilaihi" (kalaulah seandainya perbuatan/amal itu baik, tentulah para sahabat mendahului kita mengerjakannya).

Islam adalah agama yang sempurna, tidak perlu lagi ditambah-tambahi dengan syari'at baru, bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewasiatkan kpd kita agar menjauhi bid'ah dalam sabdanya:
Jauhilah semua perkara baru (dalam agama), karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah merupakan kesesatan”.
(HR Abu Dawud, no. 4607; Tirmidzi, 2676; Ad Darimi; Ahmad; dan lainnya).

Sesungguhnya sebaik baik perkataan adalah kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk muhammad sholullah alaihi wasalam, sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka
(HR Abu dawud , an-Nasa’i, Ahmad).
Kita tentu tak mau agama kita yang mulia ini mengalami nasib serupa seperti agama-agama samawi lainnya (Yahudi dan Kristen) dimana alasan adat budaya telah mengambil alih dalil-dalil utama kitab suci sendiri. Karena alasan menghormati leluhur dan budaya lokal.
Allah azza wajalla telah memperingati kita dalam firmanNya:

”Dan apabila dikatakan kepada mereka :”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah”. Mereka menjawab :”(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”
(Qs. Al-Baqarah:170).

Allah juga berfirman:
Dan janganlah kamu mencampuradukka n Kebenaran dengan Kebatilan dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran sedangkan kamu mengetahuinya
(Qs. Al-Baqarah:42).

Allah menyuruh kita untuk tidak boleh mencampuradukkan ajaran agama islam (kebenaran) dengan ajaran agama Hindu (kebatilan) tetapi kita malah ikut perkataan manusia bahwa mencampuradukkan agama itu boleh, Apa manusia itu lebih pintar dari Allah?

Selanjutnya Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”.
(Qs. Al-Baqarah:208).

Allah menyuruh kita dalam berislam secara kaffah (menyeluruh) tidak setengah-setengah. Setengah Islam setengah Hindu.
Dikutip dari: https://www.facebook.com/romy.kazuki?group_id=0 & https://www.facebook.com/photo.php?fbid=404203516337889&set=a.355303617894546.82890.355245391233702&type=1&theater

Jumat, 17 Mei 2013

Keutamaan dan Adab Masuk Masjid Nabawi





Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang telah menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia siapa yang terbaik amalannya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga kepada keluarganya, shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka denga baik.
Bagi orang orang yang berangkat Haji atau Umroh pasti mereka tidak akan melewatkan berziarah ke Masjid Nabawi. Karena Masjid Nabawi itulah masjid Yang dibangun dari awal permulaan Islam.
Tetapi apabila kita mengunjungi atau berziarah ke Masjid Nabawi kita jangan asal masuk, ada adabnya. Dan perlu di ingat menziarahi Masjid Nabawi itu hukumnya Sunnah Mustahabah dan tidak dibatasi waktu dan tidak ada hubungannya dengan haji, dan bukan merupakan penyempurna ibadah haji atau bagian darinya. Barangsiapa yang menunaikan haji tetapi tidak memungkin-kannya pergi ke Masjid Nabawi maka hajinya sempurna dan tetap sah.
Keutamaan Masjid Nabawi
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahwa hadits ini bersambung kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: 
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: مَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَمَسْجِدِ اْلأَقْصَى.
Tidak boleh mengadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid; Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa.” [Muttafaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (III/63, no. 1189), Shahiih Muslim (II/1014, no. 1397), Sunan Abi Dawud (VI/15, no. 2017), Sunan an-Nasa-i (II/37) ]
 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هٰذَا، خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِي غَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ، إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ.
 "Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.” [Muttafaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (III/63, no. 1190), Shahiih Muslim (II/1012, no. 1394), Sunan at-Tirmidzi (I/204, no. 324), Sunan an-Nasa-i (II/35) ]
Dari ‘Abdullah bin Zaid bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ.
Di antara rumahku dan mimbarku terdapat taman dari taman-taman Surga.” [Muttafaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (III/70, no. 1195), Shahiih Muslim (II/1010, no. 1390), Sunan an-Nasa-i (II/35). ]
Adab Adab Ziarah Ke Masjid Nabawi
Bagi kaum muslimin apabila ia datang ke Madinah dan ingin mengunjungi Masjid Nabawi, kami akan membawakan adab-adab menziarahi Masjid Nabawi.
Pertama: Hendaknya orang yang akan berziarah, niat untuk bepergian ke Madinah Munawwarah untuk ziarah Masjid Nabawi Asy-Syarif serta untuk shalat di dalamnya, sedangkan ziarah kubur Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan lainnya sudah secara langsung masuk di dalamnya.
Kedua: Apabila ia masuk Masjid hendaknya ia masuk dengan kaki kanan kemudian membaca: 

للّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
 “Ya Allah, semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Muhammad. Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku,”
Atau membaca:
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung, dengan wajah-Nya Yang Mahamulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari syaitan yang terkutuk.”
Ketiga: Mengerjakan shalat tahiyyatul masjid dua rakaat. Yang lebih utama dia mengerjakan shalat itu di Raudhah Asy-Syarifah yang berada di antara mimbar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan kamar beliau.
Keempat: Hendaknya menghindari shalat ke arah kuburan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia dan menghadap ke kuburan tersebut ketika berdo’a.
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” [QS. Al-Jin:18]
Kelima: Kemudian menuju kuburan Nabi yang mulia untuk memberi salam kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Hendaknya ia menghindari meletakkan tangan di atas dada, menganggukkan (menundukkan) kepala, merendahkan diri yang tidak pantas dilakukan kecuali kepada Allah saja dan beristigatsah kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beberapa bacaan salam kepada nabi:
اَلسَّلاَمُ عَلَىٰ أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ، بِكُمْ لَلاَحِقُونَ.
 Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (barzakh) dari orang-orang mukmin dan muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir di antara kita. Sesungguhnya kami -insya Allah- akan menyusul kalian.”
Atau 
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خِيَرَةَ خَلْقِ اللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَشْهَدُ أَنَّكَ عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ، وَأَنَّكَ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّيْتَ اْلأَمَانَةَ، وَنصَحْتَ اْلأَمَّةَ، وَجَاهَدْتَ فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ، فَجَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّتِكَ أَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيًّا عَنْ أُمَّتِهِ
Keenam: Kemudian bergeser ke kanan sedikit mengucapkan salam ke-pada Abu Bakar Ash-Shiddiq  Radhiyallahu anhu dan mendoakan semoga beliau mendapat ridhaNya lalu mengucapkan:
السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَبَا بَكْرِ الصِّدِيْقِ صَفِيِّ رَسُوْلِ اللهِ وَصَاحِبِهِ فِي الْغَارِ، جَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّةِ رَسُوْلِ اللهِ خَيْرًا
Salam sejahtera atasmu ya Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat karib Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan yang menemani beliau di dalam gua. Semoga Allah membalas atas jasanya kepada umat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kebaikan.”
Kemudian bergeser ke kanan sedikit, dan memberi salam kepada Umar bin Khatthab Radhiyallahu anhu dan mendoakan semoga beliau mendapat ridhaNya lalu mengucapkan:
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عُمَرُ الْفَارُوْقُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، جَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّةِ رَسُوْلُ اللهِ خَيْرًا
Salam sejahtera atasmu ya Umar Al-Faruq, dan semoga Allah memberikan rahmat dan berkahNya. Semoga Allah membalas atas jasanya kepada umat Rasulullah dengan kebaikan.”
Kemudian hendaknya ia meningalkan tempat itu.
Ketujuh: Bukan adab yang baik mengangkat suara di masjid atau di dekat kubur Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia. Hendaknya ia bersuara dengan suara yang rendah, karena sopan santun terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah wafat sama dengan sopan santun ketika beliau hidup.
Kedepalan: Apabila ingin berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hendaknya ia menjauh dari kuburan dan menghadap kiblat lalu berdoa dengan doa-doa yang disukai dan mohon karuniaNya.
Kesembilan: Hendaknya ia selalu menjaga shalat berjama’ah di shaf yang pertama, karena keutamaannya yang banyak dan pahalanya yang besar.
Kesepuluh: Hendaknya semangat untuk shalat di Raudhah tidak membuatnya terlambat mendapatkan shaf pertama. Tidak ada keutamaan yang membedakan antara shalat di Raudhah dengan shalat di seluruh bagian masjid.
Kesebelas: Tidak termasuk Sunnah, menjaga (melaksanakan) shalat empat puluh raka’at (shalat arba’in) berturut-turut di masjid Nabawi dengan dasar hadits yang masyhur diucapkan orang dari mulut ke mulut:
مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِي أَرْبَعِيْنَ صَلاَةً لاَ يَفُوْتُهُ صَلاَةٌ، كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَنَجَا مِنَ الْعَذَابِ، وَبَرِىءَ مِنَ النِّفَاقِ.
Barangsiapa yang shalat di masjidku empat puluh shalat, ia tidak pernah ketinggalan satu shalat pun, maka ia akan dicatat jauh dari api Neraka, selamat dari adzab dan jauh dari kemunafikan.” (Dikeluarkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ad-Dha’iifah (no. 364) dan beliau berkata, “Dikeluarkan oleh Ahmad (III/155) dan ath-Thabrani dalam kitab al-Mu’jamul Ausath (II/125, no. 1) dari kitab Zawaa-id al-Mu’jamiin melalui jalan ‘Abdurrahman bin Abi Rijal dari Nubaith bin ‘Amr dari Anas bin Malik secara marfu’.” Ath-Thabrani berkata: “Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Anas kecuali Nubaith kemudian ‘Abdur-rahman sendirian meriwayatkan hadits ini.” Al-Albani berkata, “Sanad ha-dits ini dha’if, Nubaith tidak dikenal kecuali dalam hadits ini.” Selesai )
Hadits ini dha’if, tidak shahih!!
Keduabelas: Tidak disyari’atkan memperbanyak kunjungan ke makam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Adapun salam akan disampaikan kepada beliau dimanapun orang yang menyalami itu berada. Walaupun ia berada di ujung dunia, ia dan orang yang di depan kuburan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sama-sama mendapat pahala memberi salam dan shalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ketigabelas: Jika ia keluar dari masjid, tidak perlu berjalan mundur, hendaknya ia keluar dengan kaki kiri dan membaca:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ.
Ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu berupa karunia-Mu
Keempatbelas: Disunnahkan bagi orang yang berziarah untuk shalat di Masjid Quba’ dan ziarah ke Baqi’ dan syuhada Uhud.
Penyusun:      Tim www.alhiraindonesia.com




Foto







Bahan Kegiatan Manasik



KEGIATAN PRA WUQUF KBIH IKHWAN AL HAKIM


1. Sholat berjama’ah di masjidil harom
Dari Abu Hurairah RA
لاتشدّ الرّحال الاّ إلى ثلاثة مساجد مسجدي هذا ومسجد الحرام ومسجد الأقص
Artinya janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh kecuali menuju ketiga masjid,masjid ku ini (masjid nabawi,al-harom (mekah) dan masjid al-aqso (Hr.Al-Bukhori no. 1115 dan Muslim no.1397)
Dari Jabir bin Abdilah Ra.Rosulullah bersabda:
صلاة فى مسجدى هذا افضل من الف صلاة فيما سواه الاّ المسجد الحرام وصلاة فى مسجد الحرام افضل من مائة الف صلاة
Artinya sholat dimasjid ku (Nabawi,lebih baik seribu sholat dimasjid lainnyan kecuali masjidil harom.Sholat dimasjidil haram lebih baik seratus ribu sholat dimasjid lainnya.(Hr.Ahmad 343,Syeh suaib al-amauth merngatakan bahwa sanad Hadis ini Shohih).
2.Banyak membaca Al-Qur’an,shodaqoh,dzikir,tahmid,tahlil,dan saling membantu dan beramal sholeh lainnya.karena semua amal sholeh ditanah haram dilipat gandakan kalangan jumhur ulama’ syeh hasan al basri beliau berkata,”barang siapa sholat ditanah haram,maka dicatat baginya pahala puasa seratus ribu hari,dan barang sssssssiapa bersedekah ditanah haram dengan satu dirham,maka akan dilipat gandakan pahala shodaqohnya dengan seratus ribu dirham.(akbar makah,al faqihi 2\292).pendapat ini berdasarkan hadis riwayat ibnu majah bahwasanya ibnu abbas Ra berkata bahwa Rasulullah asaw bersabda:
من ادرك رمضان بمكّة فصام وقام منه ما تيسر له كتب الله مائة الف شهر رمضان فيما سواها
Artinya :Bbarang siapa mendapati romadhon dimekah lantas ia berpuasa dan melaksanakan sholat disitu yang mudah baginya maka Allah mencatat baginya seratus ribu bulan romadhon selain satu itu.(Hr Abnu Majah no.3117)
Ini Pendapat  : Madzhab Syafi”I dan Hambali sebaliknya Abu Hanifah dan Malikiyah

3. Berziarah ketempat bersejarah
1.     Zabal Nur dan Gua hiro terletak enam km disebelah utara Masjidil haram, mekkah, dipuncaknya terdapat sebuah gua yang kecil dengan nama gua hiro
2.     Rosululah saw menghabiskan wakyunya kurang lebih tiga tahun sebelum diangkat menjadi rosul dan digua hiro ini lah Nabi Muhammad SAW MENERIMA WAHYU YANG PERTAMA YAITU surat al-alaq 1-5. Gua ini berada di ketinggian 250 m dari kaki jabak nur untuk mendakinya dibutuhkan waktu satu sampai 3 jam mendakinya cukup sulit allhamdulilah sewkarang ini sudah dipasang tali untuk pegangan
3.     Zabal Tsur Memandang kearah selatan dari masjidil haram akan tampak barisan bukit terhampar memanjang tertinggi dikota mekah,jabal tsur terletak 5km dari kota mekah,jabal tsur memiliki 3 puncak yang bersambungan dan berdekatan disalah satu puncaknya itu lah terdapat gua tsur.tempat yang dijadikan perlindungan Rasulullah saw dan sahabatnya Abu bakar asyidiq dari kejaran kaum kafir quraisy. Denga pertolongan Allah pada saat akaum kafir quraisy sampai dipucuk atau mulut gua tsur ternyata mulut gua tsur ditutupi sarang laba-laba dan burung merpati yang sedang bertelur.
4.     Jabal Rahma Dibukit ini lah tempat bertemunya Nabi adam dan siti hawa setelah seratus tahun diturunkan dari langit ,konon ditempat ini merupaakan tempat terbaik untuk meminta jodoh,wallahu a’lam.untuk mencaoai puncaknya yang terdapat tugu jabal rahma diperlukan tenaga ekstra dan allhamdulillah sekarang sudah ada tangga untuk menaikinya.dan disana tempatnya terdapat  unta yang dihias untuk berfoto-foto (bayan habibi)
4. Berkunjung ke museum ke masjidil haram
Lokasinya sekitar 6km dari masjidil haram koleksinya cukup banyak diantaranya ,maket perluaasan masjid haram foto-foto masjid haram ,pintu ka’bah,pancuran emas ,penutup dan tiba zam-zam ,dan pernak-pernik ka’bah tempo dulu,tangga,pintu,kunci dan klambu (kiswah) dll.
5.     Berkunjung ke jedah
Melihat suasana kota jedah,berkunjung ke mol-mol,toko ali munah,berkunjung ke masjid qisos,dan berkunjung ke masjid terapung.
6.     Setiap minggu di adakan pengajian
7.     Menyaksikan pemotongan hewan DAM
 Selama dimadinah
1.     Sholat Arba’in
2.     Bekunjung ke jabal uhud
3.     Berkunjung kepercetakan Al-qur’an
4.     Berkunjung ke kebun kurma
5.     Berkunjung ke jabal magnit